DAUN JARAK PAGAR
Jarak pagar adalah tumbuhan semak berkayu yang banyak
ditemukan di daerah tropis. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan
mudah diperbanyak dengan stek.
Selain mengatasi memar, daun jarak pagar juga bisa
menyembuhkan luka terbuka yang bengkak. Cara menggunakannya juga cukup mudah. Kalian
hanya perlu menempelkan atau mengompres bagian tubuh yang luka atau memar
dengan daun jarak yang sudah dihaluskan.
Pohon jarak pagar memiliki batang yang kokoh. Batang kayunya
bulat dan banyak mengandung getah, daunnya tunggal, lebar, menjari, dan
berlekuk-lekuk sebanyak 3—5 buah. Bunganya berumah satu dan uniseksual,
kadang—kadang ditemukan bunga hermaprodit, yang berwarna kekuningan.
Manfaat dan Kandungan Kimia
Menurut Oyi
(2007), jarak pagar (Jatropha curcas) memiliki aktivitas antimikroba yang
baik untuk bakteri gram-negatif maupun bakteri grampositif. Jarrbak pagar (Jatropha
curcas) mengandung beberapa kandungan kimia, yaitu tanins,
flavonoid, dan saponins yang terdapat di dalam getah tanaman jarak pagar (Jatropha
curcas). Zat tanin dapat menyebabkan kompleksasi terhadap enzim
atau substrat yang terdapat pada dinding sel bakteri sehingga menyebabkan
koagulasi protein pada dinding sel bakteri dengan konsentrasi tanin yang
tinggi. Pada suatu penelitian, zat tanin efektif menghambat pertumbuhan bakteri
di saluran pencernaan, seperti Acteroides fragilis, Clostridium
perfringens, Escherichia coli and Enterobacter
cloacae, dan bakteri lainnya (Akiyama, 2001).
Flavonoid
merupakan senyawa kimia yang berasal dari produk alami dan memiliki berbagai
macam sifat farmakologi. Flavonoid mempunyai aktivitas antijamur, antivirus,
dan antibakteri. Flavonoid dapat menghambat sintesis asam nukleat pada Staphylococcus
aureus, menghambat fungsi membran sitoplasma pada MRSA, Streptococcus,
dan S.
mutans, serta menghambat metabolisme energi pada beberapa macam
bakteri (Cushnie et al, 2005).
Saponin merupakan
glikosid aktif dengan karakteristik berbusa. Saponin banyak dihasilkan dari
tanaman, dan sedikit dihasilkan pada hewan laut dan beberapa bakteri. Sama
halnya dengan flavonoid, saponin mempunyai aktivitas virusidal, antijamur, dan
antibakteri. Saponin dapat menghambat petumbuhan bakteri gram negatif maupun
bakteri gram positif. Tetapi beberapa saponin juga ada yang tidak efektif mampu
menembus ke dalam selaput sel dari mikroorganisme tersebut (Desai, 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar